Berbagi itu Indah,kan? Yang mampir ke blog ini,semoga kalian dapet pahala :P Yang pengen jadi temen gue nih, Join ajaa~(f) Isna Nurlaeli (t) @isna_laeli Enjoy this Blog!
RSS

Jumat, 18 April 2014

Maldini Pali 0 Nama Lengkap : Maldini Pali Alias: Maldini Tempat Lahir: Mamuju, Sulawesi barat, Indonesia Tanggal Lahir: 25 Januari 1995 Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Sayap Ayah: Paulus Pangloli Pali Ibu: Esti Tambing Biografi Maldini Pali lahir pada 25 Januari 1995 di amuju, Sulawesi barat, Indonesia adalah pemain sepak bola Indonesia yang membela Timnas U-19 di kejuaraan piala AFF 2013 dan piala AFC U-19. Kedua orang Maldini adalah penggemar sepak bola saat masih dalam kandungan dokter menjelaskan bahwa yang akan lahir adalah anak kembar laki-laki, orangtuanya mempersiapkan dua nama yaitu Maldini Pali dan Mancini Pali. Namun setelah USG ulang secara detail ternyata hanya satu anak laki-laki yang akan lahir dan dipilih nama Maldini Pali. Karier Maldini sebagai pemain sepakbola dimulai saat ia mengikuti kompetisi Tashan Cup, salah satu kejuaraan sepak bola lokal yang pernah dijuarainya. Dari sinilah Maldini mulai mengasah bakatnya sebagai pemain sepak bola profesional. Dalam kompetisi Piala Suratin di Sinjai, tim Maldini berhasil menjadi juara, membuat SSB Hasanuddin Makassar tertarik dengan talenta dan kemampuan Maldini dalam bermain bola. Maldini juga dipanggil untuk mengikuti turnamen Walikota Cup U-15 di Makassar. Karir Maldini di dunia sepak bola semakin cemerlang ketika pembentukan Indonesia Footbal Academi (IFA). Maldini lolos dalam seleksi Timnas U-16 di Uzbekistan. Satu tahun kemudian, Maldini terpilih menjadi salah satu dari tiga utusan Indonesia untuk berlatih di Leicester City, Inggris, selama tiga bulan. Maldini kemudian ditawari kontrak beberapa klub besar Indonesia, seperti Persija, Arema, Persib Bandung, dan Pelita Jaya. Namun Maldini memilih Pelita Jaya. Maldini dikontrak selama tiga tahun, dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Karier Internasional Maldini dimulai di tim nasional Indonesia U-17 dan berlanjut di tim nasional Indonesia U-19. Tahun 2013, Maldini Pali ikut memperkuat timnas U-19 dalam ejuaraan AFF U-19 2013 sebagai gelandang sayap. Maldini tampil baik saat tim Garuda Muda mengalahkan Timor Leste pada babak semifinal Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. Maldini sukses mengantarkan Timans U-19 menjuarai Kejuaraan AFF U-19 2013 setelah berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 7-6 melalui adu penalti. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Maldini Pali dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir dengan kemenangan Indonesia, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 selanjutnya melawan Korea Selatan, Maldini kerap mengacak-acak barisan pertahanan lawan. Ia juga menyumbang assist untuk terciptanya gol kedua Indonesia yang dicetak Evan Dimas. Dalam laga itu, Timnas U-19 berhasil mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/maldini-pali/

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sabtu, 05 April 2014

TANTANGAN PARA MUSLIM DI KOREA SELATAN





~Kalau denger kata Korea Selatan, pasti kalian langsung mikir tentang boyband girlband di Korea Selatan, kan? Kan lagi demamnya Hallyu. Tapi, kali ini saya bukan akan menceritakan kehidupan mereka. Nah, kali ini saya akan mengulas cerita mengenai kehidupan para muslim di Korea Selatan. Gimana sih kehidupan mereka mereka yang beragama Islam di Korea Selatan. Hemm … nggak bisa dibayangin susahnya kaya apa, karena di Korea Selatan itu kan gaya hidupnya sangat berbeda dengan budaya Islam, ya kan?. Menjadi muslim di Korea Selatan itu berarti harus siap jadi minoritas lho, dengan gaya hidup yang terlihat berbeda dari kebiasaan setempat .. nggak mudah jadi muslim di Korea Selatan. Penasaran? :D Semoga bermanfaaaat!~

TANTANGAN PARA MUSLIM DI KOREA SELATAN
            Kata “tidak mudah” barangkali belum cukup menjelaskan, jelas salah satu mahasiswa muslim berusia 23 tahun saat diwawancarai sebuah media online Islam, Hasna Bae. Hasna adalah salah satu dari 35 ribu Muslim asli Korea Selatan, dan 200 ribu Muslim imigran pekerja di Korea Selatan, (Wah banyak juga yah!).
            Yu Hyun-il, Presiden Islamic Students Association di Universitas Hankook University, Seoul yang mengatakan bahwa memilih makanan adalah masalah yang paling sulit. “Susah karena tidak bisa makan babi, dan hanya boleh makan daging yang disiapkan dengan cara khusus,” jelasnya. Saat makan di restoran, pilihan makanan terbatas pada sayuran dan ikan. Ketika berkunjung pun, Muslim sering disuguhi makanan yang mengandung unsur babi.
Umar Jung (47) satu – satunya muslim asli Korea di Jeongeup yang ke mana saja selalu membawa makanan dari rumah, karena susah mencari makanan halal kecuali di dekat 10 masjid di negara ini. Larangan meminum alcohol juga menjadi masalah bagi Umar. “Saya tidak pernah lagi diajak teman – teman untuk keluar  dan minum bersama. Kalau saya ikut dengan mereka,  lelaki yang masuk Islam karena berinteraksi dengan Muslim Pakistan yang bekerja di Korea Selatan.
Seorang pengusaha Muslim yang tidak mau disebut namanya, masih minum satu dua gelas alcohol. “Tidak mungkin melakukan bisnis disini tanpa minum,” keluhnya. Budaya minum memang sudah mengakar dalam kehidupan Korea Selatan. Kegiatan kantor, social, bisnis sering diselesaikan dengan minum bersama. Selain masalah minum bersama, kebiasaan shalat lima waktu juga membuat Muslim di Korea mendapat tatapan aneh. “Tidak mudah bagi bagi pekerja Muslim di Korea untuk shalat lima waktu sehari, apalagi mereka yang bekerja di pabrik dengan jam kerja 12 jam sehari,” ungkap Jewel Rana pengurus Masjid Ayang, 20 kilometer selatan Seoul.
Umar pun mengalami hal yang sama. Ia  menggabungkan shalat saat siang karena gerakan sujudnya sering membuat tidak nyaman orang Korea di sekitarnya. Setiap Sabtu, Umar shalat di masjid Raya Seoul yang berjarak 250 km dari rumahnya. “Saya bahagia bisa bertemu saudara seiman dan shalat bersama mereka,” ungkap Umar yang telah 5 tahun memeluk agama Islam tanpa diketahui keluarnya. Walaupun begitu, sampai saat ini kekhawatiran besar Muslim ialah sangka buruk terhadap Islam. Meski sejak sejak peristiwa 9/11 banyak yang menunjukkan ketertarikan terhadap Islam, sebagian besar orang Korea masih awam dengan agama ini.
Hasna menceritakan pengalamannya hingga memeluk Islam. Interaksi pertamanya dengan seorang Muslim ketika ia belajar bahasa Inggris di Amerika Serikat. Saat ingin masuk Islam, orangtua dan keluarga besarnya melarangnya meninggalkan agama Kristen. Mereka menekankan betapa bahayanya Islam dengan mengutip berbagai aksi terror dan kekerasan. Hasna pun menjawab bahwa tindakan kekerasan dan terorisme merupakan tindakan aksi kriminal yang ada di berbagai lapisan masyarakat, tanpa peduli latar belakang agamanya. “Saat ini tanggapan orang terhadap Islam sudah lebih baik. Memang sebagian mencerminkan cenderung tercengang, namun tidak memberikan pertentangan justru muncul rasa ingin tahu,” tutur Hasna.
Kehidupan Muslim di Korea memburuk saat Taliban menangkap 23 warga Korea yang mengunjungi Afghanistan pada 2007 dan membunuh dua orang diantaranya. Masjid diancam serangan bom, polisi pun berjaga setiap saat. Di sisi lain, kejutan ini membuat lebih banyak orang tertarik untuk mengetahui tentang Islam. Lee Ju-hwa, Direktur Departemen Dakwah Federasi Muslim Korea (FMK), menjelaskan, makin banyak orang yang membuka hatinya pada agama ini. “Sebelum ini, forum online penuh dengan tuduhan terhadap Muslim. Sekarang makin banyak yang mencoba melihat secara objektif, hingga sering terjadi debat yang keras dan dalam.”  Walaupun hidup terasa berat bagi Muslim, muallaf Korea mengatakan mereka bangga dengan keputusan untuk masuk Islam. Bahkan Hasna bertekad tak akan menyembunyikan akidahnya saat mencari kerja nanti. “Saya tidak akan bekerja pada perusahaan yang tidak menghormati agama pegawainya.”
~ ~
Eh, kalian tahu nggak actor ganteng Korea Selatan Lee Ki Woo? Tahu dong kalau kalian emang K-poppers. Tenyata ia itu menjadi salah satu dari sekian banyak artis Korea Selatan yang memeluk agama Islam. Setelah memeluk agama Islam ini, Lee Ki Woo bilang kalau dirinya sangat senang masuk Islam dan ia enggak mau melalaikan ibadah shalat dan ibadah puasa lhoo .. Pastinya dong, apalagi kalau pas lagi bulan Ramadhan.
Kelas Agama dan Sekolah Islam
            Karena ketertarikan orang Korea Selatan terhadap agama Islam meningkat drastis pasca 9/11, Masjid Raya Seoul membuka kelas agama. “Karena banyak yang berkunjung ke sini untuk memuaskan keingintahuan mereka tentang Islam, kami mulai mengadakan kuliah umum tentang Islam untuk publik pada akhir pecan,” jelas Abdul Raziq Sohn, Presiden FMK. Masjid Raya Seoul di Itaewon ini menjadi salah satu tujuan local turis lhoo ... (Wah! :D).
            Untuk Muslim sendiri, Kim Hwan-yoon, Direktur Audit dan Inspeksi FMK mengaku persoalan utama saat ini adalah tidak adanya sekolah khusus Muslim di Korea Selatan. “Sulit bagi anak Muslim sekolah di Korea. Mereka diperlakukan seperti orang asing hanya karena mereka Muslim,” kata Kim. Di sekolah yang menyediakan makanan, pilihan jenis makanan, pilihan jenis makanan mereka membuat anak Muslim menjadi pusat perhatian. “Kalau anak kita kirim ke sekolah Internasional, masalahnya tetap ada karena sebagian besar sekolah itu basisnya Kristen,” tambah Kim. Permasalahan ini yang membuat FMK mulai mendirikan sekolah Muslim. Ide tersebut mendapat dukungan yang besar dari komunitas Muslim Korea.
~ ~ ~
~Dengan adanya artikel ini tidak membuat kita berpikiran negatif dong tentang Korea Selatan karena orang Korea sering memandang aneh terhadap agama Islam, tapi sudah terbukti kan, banyak juga Muslim – muslim di Korea Selatan. Nah, temen- temen sebagai sesama Muslim tentunya kita harus mendukung mereka – mereka, para Muslim di Korea Selatan. Hidup mereka di Korea Selatan itu sangat perjuangan lhoo.. Tetep semangat yah buat mereka, semoga dengan perbedaan gaya hidup seorang Muslim dengan kehidupan Korea, tidak membuat para Muslim di Korea goyah dan tetap teguh terhadap Islam. Amiin. Dan semoga, makin banyak Muslim di Korea serta di Negara lainnya :D Tengs~

Source : Majalah “Ummi “

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS